Galang Dana USD26 Juta, Vainglory Tantang Dominasi e-Sport DOTA 2

Belakangan, semakin banyak orang yang berhasil menuai sukses dalam e-sport, sebut saja Sumail, seorang remaja asal Pakistan yang menjadi jutawan karena sukses memenangkan kompetisi DOTA 2. Atau TEAMnxl> yang berhasil mengharumkan nama Indonesia karena berhasil memenangkan kompetisi CS:GO pada tingkat Asia Pasifik.

Meskipun begitu, turnamen e-sport tampaknya masih didominasi game untuk PC, baik DOTA 2 maupun CS:GO merupakan game untuk PC. Super Evil Megacorp, pengembang dan penerbit game mobile Vainglory, percaya bahwa game mobile juga dapat menjadi sebuah e-sport.

Seperti yang dikutip dari The Verge, Super Evil Megacorp mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menggalang dana sebesar USD26 juta untuk menjadikan game miliknya, Vainglory, menjadi e-sport pertama yang dapat dimainkan semua orang.

Super Evil Megacorp juga telah menjalin kerja sama dengan OGN - sebuah perusahaan TV kabel asal Korea Selatan - untuk membuat sebuah turnamen internasional untuk Vainglory yang akan diadakan sejak bulan Agustus ini. Kompetisi ini dapat diikuti berbagai tim dari seluruh dunia di mana mereka akan bertanding untuk memperebutkan hadiah sebesar USD70,000.

Jika dibandingkan dengan turnamen e-sport lainnya, seperti The International yang berhasil mengumpulkan belasan juta dollar, hadiah yang ditawarkan ini memang relatif kecil. Tetapi Super Evil Megacorp optimistis bahwa kompetisi ini cukup pantas untuk permulaan.

Berdasarkan perkiraan IDC, sekitar 1,5 miliar perangkat mobile telah dikirimkan berbagai perusahaan di tahun lalu. Sementara perusahaan pembuat PC hanya mengirimkan sekitar 300 juta PC. Seorang analis dari DFC Intelligence berkata pada The New York Times bahwa angka pemain game mobile kemungkinan besar akan melampaui angka pemain game PC di tahun depan.

Super Evil Megacorp bukanlah satu-satunya perusahaan yang berusaha untuk menjadikan game mobile sebagai sebuah kompetisi, meski banyak orang yang meragukan apakah akurasi dari touch-screen dapat dibandingkan dengan akurasi yang ditawarkan keyboard dan mouse.

Meskipun begitu, turnamen Vainglory yang diadakan sebelumnya berhasil menarik penonton sebanyak 1 juta orang dari seluruh dunia. Selain itu, per bulan Mei lalu, game ini berhasil menarik pemain aktif sebanyak 1,5 juta orang (New York Times menyebutkan bahwa angka ini merupakan jumlah pemain sebelum Vainglory dapat dimainkan di Android).

Hal ini menunjukkan bahwa, mungkin, keinginan Super Evil Megacorp untuk menjadikan game mobile sebagai e-sport bukanlah sesuatu yang mustahil.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Galang Dana USD26 Juta, Vainglory Tantang Dominasi e-Sport DOTA 2"

Posting Komentar